PROPOSAL SOSIOLOGIPENGARUH “HOAX” TERHADAP INTEGRASI SOSIAL DI INDONESIA
Disusun oleh :
Nama : RENDY
RAMANDA
Nomor Absen : 28
Kelas : XI IPS 3
SMA N 1 KALIWUNGU
TAHUN AJARAN
2017/2018
1. LATAR
BELAKANG
Di
era globalisasi ini masyarakat dimudahkan oleh teknologi yang canggih, sehingga
masyarakat dapat dengan mudah dan cepat menerima informasi. Namun, disisi lain
masyarakat tidak menyadari bahwa informasi yang mereka dapatkan bersumber dari
yang dapat dipertanggung jawabkan atau tidak. Ditambah banyak generasi muda
Indonesia yang tidak dapat lepas dari gadget seolah olah mereka dimanjakan oleh
gadget. Dengan adanya gadget masyarakat lebih memilih dan membaca
informasi/berita yang mereka peroleh dari gadget dari pada Koran – Koran yang
dimana sumbernya dapat dipertanggung jawabkan. Berita palsu atau sering disebut
“Hoax” telah meraja lela di Indonesia & membuat pemerintah Indonesia harus
lebih bijaksana menangani kasus “Hoax” karena dapat memecah belah kesatuan
republik Indonesia.
2. RUMUSAN
MASALAH
1.
Mengapa “Hoax” dapat berpengaruh
terhadap integrasi sosial di Indonesia?
2.
Bagaimanakah pengaruh “Hoax” terhadap
integrasi sosial di Indonesia?
3.
Bagaimanakah solusi agar berita “Hoax”
tidak menyebar luas di Indonesia?
3. TUJUAN
1.
Mengetahui keterkaitan “Hoax” terhadap
integrasi sosial di Indonesia.
2.
Untuk mengetahui pengaruh “Hoax”
terhadap integrasi sosial di indonesia.
3.
Untuk mengetahui solusi agar berita
“Hoax” tidak menyebar luas di Indonesia.
4. MANFAAT
1.
Manfaat teoritis
a.
Menambah ilmu pengetahuan tentang
internet dan teknologi yang berkaitan dengan informasi
b.
Menambah khasanah ilmu pengetahuan
tentang berita asli dan berita palsu atau “Hoax”.
2.
Secara praktis
a.
Memberikan informasi dan gambaran
terhadap pemerintah Indonesia agar menyelesaikan masalah atau kasus “Hoax” yang
telah merajalela di Indonesia.
b.
Agar hasil penelitian menjadikan
masyarakat lebih selektif memilih informasi yang benar dan dapat dipertanggung
jawabkan.
5. METODE
A.
Metode Penelitian
Metode
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
Metode
penelitian menurut para ahli :
1.
Rothwell dan Kazanas “Metode adalah
cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
2.
Titus “Metode adalah rangkaian cara dan
langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
3.
Maqcuarie “Metode adalah suatu cara
melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.
B.
Jenis – jenis metode penelitian :
1.
Metode penilitan kualitatif adalah metode
yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalis.
2.
Metode penelitian kuantitatif adalah
metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara objektif terhadap
fenomena sosial.
(Sumber
: www.zonainfosemua.blogspot.co.id/2011/01/pengertian-metode-penelitian-kualitatif.html?m=1)
Berdasarkan
jenis metode penelitian diatas maka metode yang saya gunakan adalah metode
kualitatif. Metode kualitatif yang saya gunakan adalah metode kualitatif
deskriptif.
Metode
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu system penelitian, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang.
C.
Objek Penelitian
Objek
penelitian adalah keseluruhan dan gejala yang terdapat disekitar kehidupan
kita.
Objek penilitian
menurut para ahli :
1.
Sugiyono “Objek penelitian merupakan
sasaran untuk mendapatkan suatu data.”
2.
Suharsini Arikunto “Objek penelitian
adalah sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.”
Objek yang saya
teliti adalah pengaruh “Hoax” terhadap integrasi sosial diindonesia.
D.
Tekni Pengumpulan
Teknik
pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data.
Pengertian
teknik pengumpulan data menurut para ahli :
1.
Sugiyono “Teknik pengumpulkan data
merupakan langkah yang paling strategi dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian adalah mendapatkan data.”
2.
Juliansyah Noor “Teknik pengumpulan data
merupakan cara pengumpulan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah
penelitian.”
Teknik
yang saya gunakan adalah observasi merupakan suatu pengamatan dengan
menggunakan indera penglihatan. Alasan kenapa saya menggunakan teknik observasi
ialah :
1.
Data yang diperoleh merupakan data yang
segar karena langsung diamati dari subjek pada saat terjadinyatingkah laku,
dan.
2.
Keabsahan alat ukur dapat diketahui
secara langsung.
E.
Alat Yang Digunakan
1.
Alat tulis
2.
Handphone
3.
Laptop
6. LANDASAN
TEORI
Pemberitaan palsu atau “Hoax” adalah
usaha untuk menipu atau mengakali pembaca / pendengarnya untuk mempercayai
sesuatu padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut
palsu. Salah satu contoh pemberitaan palsu yang paling umum adalah mengklaim
sesuatu barang atau kejadian dengan suatu sebutan yang berbeda dengan barang
atau kejadian sejatinya. Suatu pemberitaan palsu berbeda dengan misalnya
pertunjukan sulap ; dalam pemberitaan palsu, pendengar / penonton tidak sadar
sedang dibohongi, sedangkan pada suatu pertunjukan sulap, penonton justru
penonton mengharapkan supaya tertipu.
“Hoax” menjadi
perhatian serius pemerintah setelah munculnya isu atau rumor “serbuan 10 juta
pekerja china ke Indonesia”. Kabar serbuan pekerja kasar china ke Indonesia
tidak sepenuhnya “Hoax” karena kenyataannya sebagaimana diberitakan media-media
mainstream memang serbuan itu ada, namun setidaknya menurut pemerintah tidak
sampai 10 juta, tapi “hanya” 20 ribuan. “Hoax” kebanyakan muncul dan terbesar
di media sosial, seperti facebook dan twitter, serta blog. Tidak jarang media
online (situs berita) juga turut menyebarkan “Hoax”, terutama media yang oleh
dewan pers disebut sebagai media abal-abal. Kini pemerintah dan dewan pers,
juga polisi, memantau media online pembuat dan penyebar “Hoax”. Menurut polisi,
media penyebar sosial penyebar “Hoax” itu menjalankan pola “hit and run”.
Penyebar “Hoax” bisa dipidana penjara 6 tahun dan bisa kena denda Rp. 1 miliar.
“Hoax” yang menjadi perhatian serius polisi tentu saja “Hoax” yang bersifat
“politis”, seperti memojokkan pemerintah atau “mengancam stabilitas” serta
“merusak citra pemerintah”.
Pasal – pasal
yang mengatur tentang penyebaran berita antara lain,
1.
Pasal 28 ayat 1 UU ITE “Setiap orang
dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang
mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik”
2.
Pasal 28 ayat 2 UU ITE “Setiap orang
dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian / permusuhan individu dan / atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),”
(Sumber : http://m.viva.co.id/berita/sainstek/850193-deretan-pasal-dan-ancaman-pidana-bagi-penyebar-hoax)
Integrasi
adalah sebuah system yang mengalami pembaruan hingga menjadi suatu kesatuan
yang utuh. Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti
kesempurnaan / keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses
penyesuaian diantara unsur – unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
mesyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki
keserasian fungsi.
Definisi lain
mengenai integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok – kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mereka masing –
masing. Integrasi memiliki 2 pengertian :
1.
Pengendalian terhadap konflik dan
pentimpangan sosial dalam suatu system sosial tertentu.
2.
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan
unsur – unsur tertentu.
Sedangkan yang
disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau
dikaitkan satu sama lain itu adalah unsure – unsure sosial / kemasyarakatan.
Berita palsu atau “Hoax” dapat berpengaruh terhadap
integrasi sosial di Indonesia. Karena, “hoax” dapat memberikan reputasi buruk
akan seseorang dan menyebabkan fitnah, selain itu “hoax” menjadikan kita
percaya terhadap berita yang kita baca (hoax) seolah – olah benar adanya.
Namun, kenyataannya berita yang kita baca (hoax) merupakan berita palsu atau
tidak benar adanya. Seseorang yang telah percaya terhadap “hoax” akan
menjadikan dirinya kehilangan jati diri dan tidak memiliki pendirian. Sehingga
masyarakat yang telah terpengaruh tehadap berita palsu atau “hoax” akan
menjadikan integrasi sosial di Indonesia terpengaruh. karena integrasi sosial
dapat terbentuk jika masyarakat didalam kelompok itu bersedia untuk menyatukan
perbedaan – perbedaan yang ada dalam masyarakat tersebut. Jadi jika masyarakat
saling tuduh menuduh akan menyebabkan terjadinya pecah belah di dalam
kelompoknya dan menghancurkan integrasi sosial yang ada.
(Sumber : https://www.google.co.id/amp/s/dapoyster.wordpress.com/2017/02/10/4-dampak-hoax-yang-merugikan/amp/)
Integrasi sosial
dapat kita cegah atau hindari dengan cara sebagai berikut :
1.
Perhatikan sumber berita
Berita abal –
abal dibuat berdasarkan karangan pelakunya bukan berdasarkan
fakta yang ada
sehingga sangat mungkin berita tersebut tidak memiliki sumber yang jelas. Isi
tulisan biasanya tidak kredibel dan cenderung memihak pada satu pihak tertentu,
atau di sisi lain tulisannya mungkin bersifat menjelek jelekan atau menjatuhkan
pihak lain.
2.
Jangan terlalu percaya pada foto dan
video yang anda lihat
Foto
dan video bisa saja sudah di manipulasi, di edit, atau dirubah demi untuk
tujuan pembuatan berita hoax tersebut, terlebih saat ini manipulasi foto dan
video bukan lagi menjadi hal yang sulit dilakukan dengan dukungan teknologi.
3.
Baca keseluruhan isi berita
Judul
serta deskripsi (cuplikan tulisan) belum tentu bisa menjelaskan inti berita
yang sebenarnya. Apalagi di media online semakin banyak judul dan deskripsi
berita yang bersifat provokatif yang sering dibuat oleh pembuat berita untuk
menarik minat dan rasa penasaran dari pembaca.
4.
Cari dan bandingkan dengan situs lain
Cara
lain untuk memastikan berita apakah benar atau tidak. Jika anda merasa sebuah
berita itu penting maka carilah di lebih dari satu sumber berita jangan hanya
satu.
5.
Sebaiknya bersikap netral terhadap
sebuah berita
Pembaca
yang berasal dari golongan yang merasa pendapatnya sama juga kurang hati – hati
dalam membagikan informasi apa yang diperolehnya tanpa tau informasi itu sebenarnya
berasal dari mana.
6.
Hati – hati membagikan yang anda baca
Berita
yang mungkin menurut kita benar janganlah secara langsung tanpa kita teliti
lagi kita bagikan. Berusahalah tidak membagi bagikan informasi atau berita yang
belum diketahui sumbernya dan cukup tahu saja.
7.
Kritis dan cuek
Bersikap
kritis ketika mendapatkan sebuah berita akan menjadi perlindungan yang efektif
untuk anda terhindar dari berita hoax. Cerdaslah dalam menyaring informasi mana
yang benar dan mana informasi yang tidak membawa manfaat bagi anda.
7. DAFTAR PUSTAKA
Jangan lupa kunjungi 5 MENIT. Dan perhatikan rambu - rambu PERATURAN.
Silahkan berikan masukan dan saran kalian BERIKAN SARAN
Silahkan berikan masukan dan saran kalian BERIKAN SARAN