October 31, 2017

Pengaruh "Hoax" Terhadap Integrasi Sosial Di Indonesia | 5 MENIT

PROPOSAL SOSIOLOGIPENGARUH “HOAX” TERHADAP INTEGRASI SOSIAL DI INDONESIA







Disusun oleh :

                                                 Nama                 : RENDY RAMANDA
                                                 Nomor Absen    : 28
                                                 Kelas                  : XI IPS 3






SMA N 1 KALIWUNGU
TAHUN AJARAN 2017/2018



1. LATAR BELAKANG

Di era globalisasi ini masyarakat dimudahkan oleh teknologi yang canggih, sehingga masyarakat dapat dengan mudah dan cepat menerima informasi. Namun, disisi lain masyarakat tidak menyadari bahwa informasi yang mereka dapatkan bersumber dari yang dapat dipertanggung jawabkan atau tidak. Ditambah banyak generasi muda Indonesia yang tidak dapat lepas dari gadget seolah olah mereka dimanjakan oleh gadget. Dengan adanya gadget masyarakat lebih memilih dan membaca informasi/berita yang mereka peroleh dari gadget dari pada Koran – Koran yang dimana sumbernya dapat dipertanggung jawabkan. Berita palsu atau sering disebut “Hoax” telah meraja lela di Indonesia & membuat pemerintah Indonesia harus lebih bijaksana menangani kasus “Hoax” karena dapat memecah belah kesatuan republik Indonesia.

2. RUMUSAN MASALAH

1.      Mengapa “Hoax” dapat berpengaruh terhadap integrasi sosial di Indonesia?
2.      Bagaimanakah pengaruh “Hoax” terhadap integrasi sosial di Indonesia?
3.      Bagaimanakah solusi agar berita “Hoax” tidak menyebar luas di Indonesia?

3. TUJUAN

1.      Mengetahui keterkaitan “Hoax” terhadap integrasi sosial di Indonesia.
2.      Untuk mengetahui pengaruh “Hoax” terhadap integrasi sosial di indonesia.
3.      Untuk mengetahui solusi agar berita “Hoax” tidak menyebar luas di Indonesia.

4. MANFAAT

1.      Manfaat teoritis
a.       Menambah ilmu pengetahuan tentang internet dan teknologi yang berkaitan dengan informasi
b.      Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang berita asli dan berita palsu atau “Hoax”.
2.      Secara praktis
a.       Memberikan informasi dan gambaran terhadap pemerintah Indonesia agar menyelesaikan masalah atau kasus “Hoax” yang telah merajalela di Indonesia.
b.      Agar hasil penelitian menjadikan masyarakat lebih selektif memilih informasi yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.

5. METODE
          
A.    Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Metode penelitian menurut para ahli :
1.      Rothwell dan Kazanas “Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
2.      Titus “Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
3.      Maqcuarie “Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.

B.     Jenis – jenis metode penelitian :
1.      Metode penilitan kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalis.
2.      Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial.
Berdasarkan jenis metode penelitian diatas maka metode yang saya gunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yang saya gunakan adalah metode kualitatif deskriptif.
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system penelitian, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

C.     Objek Penelitian
Objek penelitian adalah keseluruhan dan gejala yang terdapat disekitar kehidupan kita.
Objek penilitian menurut para ahli :
1.      Sugiyono “Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data.”
2.      Suharsini Arikunto “Objek penelitian adalah sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.”
Objek yang saya teliti adalah pengaruh “Hoax” terhadap integrasi sosial diindonesia.

D.    Tekni Pengumpulan
Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data.
Pengertian teknik pengumpulan data menurut para ahli :
1.      Sugiyono “Teknik pengumpulkan data merupakan langkah yang paling strategi dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.”
2.      Juliansyah Noor “Teknik pengumpulan data merupakan cara pengumpulan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.”
Teknik yang saya gunakan adalah observasi merupakan suatu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan. Alasan kenapa saya menggunakan teknik observasi ialah :
1.      Data yang diperoleh merupakan data yang segar karena langsung diamati dari subjek pada saat terjadinyatingkah laku, dan.
2.      Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

E.     Alat Yang Digunakan
1.       Alat tulis
2.       Handphone
3.       Laptop

6. LANDASAN TEORI

        Pemberitaan palsu atau “Hoax” adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca / pendengarnya untuk mempercayai sesuatu padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut palsu. Salah satu contoh pemberitaan palsu yang paling umum adalah mengklaim sesuatu barang atau kejadian dengan suatu sebutan yang berbeda dengan barang atau kejadian sejatinya. Suatu pemberitaan palsu berbeda dengan misalnya pertunjukan sulap ; dalam pemberitaan palsu, pendengar / penonton tidak sadar sedang dibohongi, sedangkan pada suatu pertunjukan sulap, penonton justru penonton mengharapkan supaya tertipu.
“Hoax” menjadi perhatian serius pemerintah setelah munculnya isu atau rumor “serbuan 10 juta pekerja china ke Indonesia”. Kabar serbuan pekerja kasar china ke Indonesia tidak sepenuhnya “Hoax” karena kenyataannya sebagaimana diberitakan media-media mainstream memang serbuan itu ada, namun setidaknya menurut pemerintah tidak sampai 10 juta, tapi “hanya” 20 ribuan. “Hoax” kebanyakan muncul dan terbesar di media sosial, seperti facebook dan twitter, serta blog. Tidak jarang media online (situs berita) juga turut menyebarkan “Hoax”, terutama media yang oleh dewan pers disebut sebagai media abal-abal. Kini pemerintah dan dewan pers, juga polisi, memantau media online pembuat dan penyebar “Hoax”. Menurut polisi, media penyebar sosial penyebar “Hoax” itu menjalankan pola “hit and run”. Penyebar “Hoax” bisa dipidana penjara 6 tahun dan bisa kena denda Rp. 1 miliar. “Hoax” yang menjadi perhatian serius polisi tentu saja “Hoax” yang bersifat “politis”, seperti memojokkan pemerintah atau “mengancam stabilitas” serta “merusak citra pemerintah”.

Pasal – pasal yang mengatur tentang penyebaran berita antara lain,
1.      Pasal 28 ayat 1 UU ITE “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik”
2.      Pasal 28 ayat 2 UU ITE “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian / permusuhan individu dan / atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),”

Integrasi adalah sebuah system yang mengalami pembaruan hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan / keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian diantara unsur – unsur yang saling berbeda dalam kehidupan mesyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok – kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mereka masing – masing. Integrasi memiliki 2 pengertian :
1.      Pengendalian terhadap konflik dan pentimpangan sosial dalam suatu system sosial tertentu.
2.      Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur – unsur tertentu.

Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsure – unsure sosial / kemasyarakatan.

Berita  palsu atau “Hoax” dapat berpengaruh terhadap integrasi sosial di Indonesia. Karena, “hoax” dapat memberikan reputasi buruk akan seseorang dan menyebabkan fitnah, selain itu “hoax” menjadikan kita percaya terhadap berita yang kita baca (hoax) seolah – olah benar adanya. Namun, kenyataannya berita yang kita baca (hoax) merupakan berita palsu atau tidak benar adanya. Seseorang yang telah percaya terhadap “hoax” akan menjadikan dirinya kehilangan jati diri dan tidak memiliki pendirian. Sehingga masyarakat yang telah terpengaruh tehadap berita palsu atau “hoax” akan menjadikan integrasi sosial di Indonesia terpengaruh. karena integrasi sosial dapat terbentuk jika masyarakat didalam kelompok itu bersedia untuk menyatukan perbedaan – perbedaan yang ada dalam masyarakat tersebut. Jadi jika masyarakat saling tuduh menuduh akan menyebabkan terjadinya pecah belah di dalam kelompoknya dan menghancurkan integrasi sosial yang ada.

Integrasi sosial dapat kita cegah atau hindari dengan cara sebagai berikut :
1.      Perhatikan sumber berita
Berita abal – abal dibuat berdasarkan karangan pelakunya bukan berdasarkan
fakta yang ada sehingga sangat mungkin berita tersebut tidak memiliki sumber yang jelas. Isi tulisan biasanya tidak kredibel dan cenderung memihak pada satu pihak tertentu, atau di sisi lain tulisannya mungkin bersifat menjelek jelekan atau menjatuhkan pihak lain.
2.      Jangan terlalu percaya pada foto dan video yang anda lihat
Foto dan video bisa saja sudah di manipulasi, di edit, atau dirubah demi untuk tujuan pembuatan berita hoax tersebut, terlebih saat ini manipulasi foto dan video bukan lagi menjadi hal yang sulit dilakukan dengan dukungan teknologi.
3.      Baca keseluruhan isi berita
Judul serta deskripsi (cuplikan tulisan) belum tentu bisa menjelaskan inti berita yang sebenarnya. Apalagi di media online semakin banyak judul dan deskripsi berita yang bersifat provokatif yang sering dibuat oleh pembuat berita untuk menarik minat dan rasa penasaran dari pembaca.
4.      Cari dan bandingkan dengan situs lain
Cara lain untuk memastikan berita apakah benar atau tidak. Jika anda merasa sebuah berita itu penting maka carilah di lebih dari satu sumber berita jangan hanya satu.
5.      Sebaiknya bersikap netral terhadap sebuah berita
Pembaca yang berasal dari golongan yang merasa pendapatnya sama juga kurang hati – hati dalam membagikan informasi apa yang diperolehnya tanpa tau informasi itu sebenarnya berasal dari mana.
6.      Hati – hati membagikan yang anda baca
Berita yang mungkin menurut kita benar janganlah secara langsung tanpa kita teliti lagi kita bagikan. Berusahalah tidak membagi bagikan informasi atau berita yang belum diketahui sumbernya dan cukup tahu saja.
7.      Kritis dan cuek
Bersikap kritis ketika mendapatkan sebuah berita akan menjadi perlindungan yang efektif untuk anda terhindar dari berita hoax. Cerdaslah dalam menyaring informasi mana yang benar dan mana informasi yang tidak membawa manfaat bagi anda.

7. DAFTAR PUSTAKA

















Jangan lupa kunjungi 5 MENIT. Dan perhatikan rambu - rambu PERATURAN.
Silahkan berikan masukan dan saran kalian BERIKAN SARAN